Hitam dan Putih. Termasuk Warnakah?

Posted by sunariyo Sabtu, 26 Februari 2011 0 komentar

Televisi hitam-putih tidak disebut tv berwarna, bukan? Masuk akal. Namun, ternyata pertanyaan di atas adalah salah satu isu yang paling diperdebatkan.

Kalau yang ditanya seorang ilmuwan, Anda akan mendapatkan jawaban fisika: "Hitam bukan warna, putih adalah warna." Bertanya kepada seniman, Anda akan mendapat jawaban lain: "Hitam adalah warna, sedangkan putih bukan". Waduh, mana yang betul?

Mari kita lihat dari beberapa perspektif. Pertama, kita mesti kembali pada pemahaman dasar tentang bagaimana warna tercipta. Ada dua contoh tentang bagaimana warna menjadi ada: benda nyata dan benda tidak nyata (dalam tv).

Warna benda nyata adalah hasil dari pigmen atau agen pewarna molekul. Warna muka seseorang merupakan hasil warna molekul di permukaan kulitnya. Juga, warna dari lukisan merupakan hasil dari pigmen yang digunakan untuk membuat gambar.
Sementara itu, warna objek yang terlihat pada pesawat televisi atau monitor komputer adalah warna dari cahaya. Kalau belum tahu bedanya, coba lihat layar monitor atau televisi Anda dari dekat, sangat dekat. Bisa juga menggunakan kaca pembesar. Inilah yang kira-kira Anda lihat.


Warna yang ada di komputer atau televisi diciptakan oleh foton cahaya yang dikirim dalam sistem elektronik. Pernah tahu istilah monitor RGB? Kepanjangan dari RGB adalah Red-Green-Blue, itulah tiga warna primer aditif pembentuk yang ada di dalamnya.

Perlu juga dipahami soal warna primer pigmen, yaitu tiga warna yang tidak dapat dibuat dengan mencampurkan warna lain. Ketiga warna itu adalah merah, biru, dan kuning.


Setelah Anda paham soal dua kategori warna yang berbeda (pigmen dan cahaya) serta definisi warna primer, jawaban soal apakah hitam dan putih warna kini dapat dijawab.

===READ MORE==>>

Hitam dan Putih. Termasuk Warnakah?

Posted by sunariyo 0 komentar

Televisi hitam-putih tidak disebut tv berwarna, bukan? Masuk akal. Namun, ternyata pertanyaan di atas adalah salah satu isu yang paling diperdebatkan.

Kalau yang ditanya seorang ilmuwan, Anda akan mendapatkan jawaban fisika: "Hitam bukan warna, putih adalah warna." Bertanya kepada seniman, Anda akan mendapat jawaban lain: "Hitam adalah warna, sedangkan putih bukan". Waduh, mana yang betul?

Mari kita lihat dari beberapa perspektif. Pertama, kita mesti kembali pada pemahaman dasar tentang bagaimana warna tercipta. Ada dua contoh tentang bagaimana warna menjadi ada: benda nyata dan benda tidak nyata (dalam tv).

Warna benda nyata adalah hasil dari pigmen atau agen pewarna molekul. Warna muka seseorang merupakan hasil warna molekul di permukaan kulitnya. Juga, warna dari lukisan merupakan hasil dari pigmen yang digunakan untuk membuat gambar.
Sementara itu, warna objek yang terlihat pada pesawat televisi atau monitor komputer adalah warna dari cahaya. Kalau belum tahu bedanya, coba lihat layar monitor atau televisi Anda dari dekat, sangat dekat. Bisa juga menggunakan kaca pembesar. Inilah yang kira-kira Anda lihat.


Warna yang ada di komputer atau televisi diciptakan oleh foton cahaya yang dikirim dalam sistem elektronik. Pernah tahu istilah monitor RGB? Kepanjangan dari RGB adalah Red-Green-Blue, itulah tiga warna primer aditif pembentuk yang ada di dalamnya.

Perlu juga dipahami soal warna primer pigmen, yaitu tiga warna yang tidak dapat dibuat dengan mencampurkan warna lain. Ketiga warna itu adalah merah, biru, dan kuning.


Setelah Anda paham soal dua kategori warna yang berbeda (pigmen dan cahaya) serta definisi warna primer, jawaban soal apakah hitam dan putih warna kini dapat dijawab.

===READ MORE==>>

Tidak Pernah Berhak

Posted by sunariyo Sabtu, 19 Februari 2011 0 komentar
Untuk apa merasa kehilangan jika tak pernah memiliki
Apa yang ada hanya untuk dititipi
Dan suatu saat nanti akan diambil kembali
Tidak ada….. sekalipun nyawa ini

Tak perlu berlarut-larut menangisi
Jika kehilangan seseorang yang disayangi
Karena itu semua tidaklah berarti
Kelak kitapun akan merasakan apa yg disebut mati
Lebih baik mintalah ampunan kepada Illahi
Atas kesalahan masa lalu dan masa kini

Dan tidak patut pula kita menyombongkan diri
Dengan kelebihan yang ada saat ini
Karena semua itu akan tetap kembali
Kepada pemilik yang hakiki
Yang menguasai segala yang ada di langit dan di bumi

Tidak Pernah Berhak

Posted by sunariyo 0 komentar
Untuk apa merasa kehilangan jika tak pernah memiliki
Apa yang ada hanya untuk dititipi
Dan suatu saat nanti akan diambil kembali
Tidak ada….. sekalipun nyawa ini

Tak perlu berlarut-larut menangisi
Jika kehilangan seseorang yang disayangi
Karena itu semua tidaklah berarti
Kelak kitapun akan merasakan apa yg disebut mati
Lebih baik mintalah ampunan kepada Illahi
Atas kesalahan masa lalu dan masa kini

Dan tidak patut pula kita menyombongkan diri
Dengan kelebihan yang ada saat ini
Karena semua itu akan tetap kembali
Kepada pemilik yang hakiki
Yang menguasai segala yang ada di langit dan di bumi
Ping your blog, website, or RSS feed for Free